Puisi Pekerjaan (1)
Harusnya dimulai sejak pagi
Sebelum hari membuka mata
Kemudian dibuat nyaman seadanya
Agar seharian bekerja tenang adanya
Tak elok terus berkutat
Saat kerangka nya tidak demikian jelas
Juga pilihan yang disediakan
Sebenarnya tambahan tangan
Sebenarnya tambahan kaki
Sebentar otakmu ditambatkan
Selebihnya pekerjaan hati
Hey! Kenapa tetap terjaga
Sementara seisi kota kerap terlelap
Sebelum senja merapat dekat
Kemudian saya bermimpi
Sebentar saja, tentang beberapa hari yang belum terjadi
Saat rekening bertambah gemuk
Kemudian saya menjadi murung
Seperti tidak sedang melakukan apa-apa
Bukannya ini tugas negara
Lalu siapa yang mengabdi pada negara?
Hanya pada kepentingan periodik para pemutus wacana
Kemudian saya tertidur
Tanpa tau bangun harus mulai darimana
Tentu saja besok hari jumat,
Saat sebenarnya saya bermimpi
Saat sebenarnya kami terjaga
Membaca seisi kota
Sebelum hari membuka mata
Kemudian dibuat nyaman seadanya
Agar seharian bekerja tenang adanya
Tak elok terus berkutat
Saat kerangka nya tidak demikian jelas
Juga pilihan yang disediakan
Sebenarnya tambahan tangan
Sebenarnya tambahan kaki
Sebentar otakmu ditambatkan
Selebihnya pekerjaan hati
Hey! Kenapa tetap terjaga
Sementara seisi kota kerap terlelap
Sebelum senja merapat dekat
Kemudian saya bermimpi
Sebentar saja, tentang beberapa hari yang belum terjadi
Saat rekening bertambah gemuk
Kemudian saya menjadi murung
Seperti tidak sedang melakukan apa-apa
Bukannya ini tugas negara
Lalu siapa yang mengabdi pada negara?
Hanya pada kepentingan periodik para pemutus wacana
Kemudian saya tertidur
Tanpa tau bangun harus mulai darimana
Tentu saja besok hari jumat,
Saat sebenarnya saya bermimpi
Saat sebenarnya kami terjaga
Membaca seisi kota
1 komentarnya:
mhn izin untuk menampilkan puisinya di blog saya. puisi yg bagus mudah2an orang akan terinspirasi dgn puisi anda. tks
Post a Comment
<< Home