Thursday, August 07, 2008

Rumah

Seperti beberapa kali saya dengar, hidup adalah kumpulan keputusan-keputusan yang dibuat. Menilik ke belakang, hal-hal penting (dan tidak penting) yang diputuskan pun beraneka, tingkat pengaruhnya, tingkat kesulitan, dan perasaannya berbeda. Hanya alternatif penyelesaian, dan perasaan setelahnya saja yang cenderung sama.

Bicara tentang rumah. Keputusan untuk membeli, membangun, menempati rumah adalah perihal baru yang akan dihadapi oleh seseorang yang mulai mandiri. Kebanyakan, mereka yang mulai dari nol tentu melalui pola yang sama. Kos, kontrak, KPR, dan punya rumahlah. Mereka yang kebetulan punya bawaan untuk rumah, ceritanya jadi lebih mudah. Akhirnya sama-sama punya rumah, dengan perjalanan perasaan, dan tentu tingkat kepuasan yang berbeda-beda.

Pernah saya bilang, bahwa sepertinya di negeri ini (atau entah di negeri yang lain), ada semacam pola yang itu-itu saja. Kuliah - lulus - kerja - menikah - KPR, dengan kartu kredit dan asuransi. Pola kredit, suku bunga, besar cicilan, aturan, jangka pembayaran, adalah "kolam" yang sukses dibuat oleh pemilik kolam. Yang sedang santai mengamati rame-nya ikan-ikan di kolam. Saat ini, sayalah salah satu ikannya.

_adw

2 komentarnya:

Blogger Galih bilang...

Wah, halo Bang Adiwiarta ? Apa kabarnya ? Lagi nyari rumah ya ? Woh, kok sama ya ? Tabungan saya belum cukup nih buat beli rumah, kredit males.....Ijin ngelink ya ? Saya di www.bisnisfarmasi.wordpress.com

2:27 pm  
Anonymous Anonymous bilang...

kalo aku beres smu (atau yang sederajat) langsung kerja, lalu butuh kuliah (demi perbaikan strata dan jodoh), lalu berbelit berkelindan dengan kerja lagi, belum beres kuliah, malah pengen nikah...
termasuk ikan apakah itu?
kalo boleh memilih, aku pengen jadi katak..

9:32 pm  

Post a Comment

<< Home