Merencanakan Liburan
Setelah menikah, kami belum sempat menghabiskan waktu secara serius untuk berlibur. Kemudian istri hamil (WAW!), trimester pertama harus jaga kondisi dan mengurangi jalan-jalan. Katakanlah sampai melahirkan harus terus seperti itu. Kemudian di tambah waktu minimal 1 tahun untuk memastikan sang bayi bisa diajak liburan. Berarti dalam 1,5 tahun ini hanya saat yang tepat untuk merencanakan, memilih, membaca sebaiknya berlibur kemana.
Disisi lain, kuliah di Salemba yang meminta waktu Jumat-Sabtu membuat sebenarnya tidak ada weekend yang free. Kecuali ambil 2 kali bolos satu semester. Katankalah kuliah beres 4 semester atau 2 tahun, dengan hasil tambahnya ilmu, tambah gelar, tambah pengalamana kerja, jadi siap 'berlibur' sambil 'bekerja'.
Jadi kalau dilihat dari tata waktu, Tuhan memang memberi hadiah waktu terbaik bagi kami untuk belanjar dulu hal mendasar yang paling penting pada topik ini, keluarga.
Selain penyegaran pikiran dan perasaan, liburan juga diharapkan memberi inspirasi, an insight yang baru dan bisa berguna buat hidup.
Liburan di rumah, sambil baca koleksi buku sastra yang hanya dibeli belum sempat dibaca.
_adiwiarta
*happy ;)
Disisi lain, kuliah di Salemba yang meminta waktu Jumat-Sabtu membuat sebenarnya tidak ada weekend yang free. Kecuali ambil 2 kali bolos satu semester. Katankalah kuliah beres 4 semester atau 2 tahun, dengan hasil tambahnya ilmu, tambah gelar, tambah pengalamana kerja, jadi siap 'berlibur' sambil 'bekerja'.
Jadi kalau dilihat dari tata waktu, Tuhan memang memberi hadiah waktu terbaik bagi kami untuk belanjar dulu hal mendasar yang paling penting pada topik ini, keluarga.
Selain penyegaran pikiran dan perasaan, liburan juga diharapkan memberi inspirasi, an insight yang baru dan bisa berguna buat hidup.
Liburan di rumah, sambil baca koleksi buku sastra yang hanya dibeli belum sempat dibaca.
_adiwiarta
*happy ;)
1 komentarnya:
baca bukunya ditemanin istri tidak?? :)
Post a Comment
<< Home