Friday, April 15, 2005

kelahiran tahun 2005

tiba-tiba aku lahir, tanpa menangis
dibesarkan dengan decak kagum
disekolahkan di sekolah negeri
mulai aku besar, setinggi layangan yang dulu sempat aku mahir

tiba-tiba aku lahir, tanpa menangis
aku mulai mengaji di meunasah
memancing di ruang kelas

tiba-tiba aku lahir, tanpa menangis
tetanggaku jatuh mati
karena televisi
berjam-jam membaca televisi
pak RT jatuh mati
tergilas komik jepang
belasan seri dikoleksi
madrasah jadi apek
terhempas tumpukkan surat tilang pengadilan
di muka mesjid, kami buka rumah makan cepat saji
lemah sudah tangan ini, lupa resep tradisi

tiba-tiba aku lahir, tanpa menangis
kuliah di kampus negeri
belajar menjadi pekerja saudagar luar negeri
tak kusadari 2o juta anak sd tak ke smp
tak kusadari 170 juta rakyat miskin di ini negeri
tak kusadari 1300 trilyun utang tak pernah lunas
tak kusadari 2,5 juta penganggur baru tiap tahun
tak kusdari 300 ribu pengungsi hari ini, iya manusia

tiba-tiba aku lahir, tanpa menangis
katanya aku masih bisa berdoa

tiba-tiba aku mati, aku menangis

[]

pemilik,
ajari kami bahasa yang sama-sama kami mengerti
beri kami pemahaman yang cukup tentang baik menurutmu
sudahi marah, benci, sedih diantara kami
gantikan dengan ikhlas yang menenangkan

perencana,
beri kami kesempatan
setelah lahir
untuk hidup
sebelum mati

[]

dibacakan pada malam penutupan pekan seni budaya ganesa, 8 april 2005 bareng fajar[uddin].

2 komentarnya:

Blogger Beni Suryadi bilang...

ga mau komentar...muslim mode saya lagi off....ada teman yang ngakunya ustad bilang kalo saya lagi futur......ga tau artinya apaan....

5:21 pm  
Blogger great ani bilang...

tiba-tiba saya lahir...
dengan tangis seolah tragis
tak peduli wanita berdarah meringis
dan sekarang
aku meringis
pada ia...(bunda)
....

8:32 pm  

Post a Comment

<< Home