Bangun kesiangan karena nuansa akhir minggu adalah hal bodoh sebenarnya. Sampai batal janji sama Odie untuk pagi-pagi lari di Sabuga. Sebagai ganti-rugi, direncanakanlah perjalanan santai ke Utara Bandung. Biar tambah seru, ga pake jalur biasa, karena udah tau pasti macet jalan utama, kita cari jalan alternatif menuju Rumah Strowberi!
Karena sudah agak siang, tadinya pengin nyerah aja sampe Rumah Strowberi, tapi si teman perjalanan ini nampak sedang semangat, terus aja lurus ke Utara. Becandanya, mungkin akan sampai di Pintu Angin. Sampai di batas desa, lho kok jalanannya dah ancur bet, hanya kendaraan untuk di lapangan saja yang siap buat tu jalan. Setelah parkir, masih dengan perut keroncongan kami mulai berjalan kaki, pakai jalur "terjauh" sampai di Pintu Angin.
Lho kok diportal sekarang? Pake harus bayar lagi! Karena niatnya cuman sampe situ, minum teh manis anget plus makan pisang goreng saja, jadi ya males aja bayar tiket masuk, kan si warung hanya 3 meter setelah portal, hehe warung yang aneh. Masa mau ke warung beli teh manis anget seharga 2000 rupiah kudu bayar tiket 2000 rupiah juga? Si penjaga yang entah bekerja apalagi selain jadi portalman itu dengan gaya yang oke bilang;
"Tapi mun aya nanaon teu tanggel waler"
(tapi kalo ada kejadian apa-apa saya (atau kami) ga ikut nanggung)
"Kunaon kitu?" (dengan nada kesel karena ni orang gaya bicaranya teu nyunda pisan)
(kenapa gitu?)
"Ah ulah loba ngomong lah.."
(udah lah jangan banyak omong)
Meski kalimat terakhirnya dia ucapkan pelan dan setengah ga yakin, saya yang bercelana pendek dan bersepatu kets (ga fit buat berantem) itu juga sedang tidak semangat untuk melanjutkan hal dan obrolan tidak penting macam jagoan itu. Setelah rehat dan menambah kalori, kok si teman perjalanan ini masih semangat dan pengen ke Situ Lembang, karena belum pernah katanya. Pendek kata, 2 jam pejalanan pergi dan 2 jam perjalanan pulang selesai dengan berhenti menikmati udara Situ sekitar setengah-jam-an. Situ Lembang akhir Maret airnya cukup banyak, kedalamannya 7 meter. Juga rame dikunjungi sama mereka yang memancing ikan (ikan apa ya disana? ikan yang hidup di udara dingin...). Meski sepatunya harus digantikan sendal jepit karena jebol, si teman ini tetep semangat melewati perjalanan pulang. Meski wajahnya mulai memerah dan matanya sedikit tidak fokus.
Dari tempat parkir, kami terus meluncur, saya pikir ni anak bakal ketiduran karena capek. Eh malah ngajak ke Metro Big Sale, weleh! Setelah debat dikit, akhirnya diputuskan untuk ke Ciwalk saja, lebih dekat alasannya, biar ga terlalu capek, karena malamnya harus balik lagi ke Ibu Kota.
Setelah lelah cuci mata, kami lewat ke tempat makan favorit (?) kami. Saling liat, dan..."Yuk!', haha, akhirnya liburan hari itu diakhiri dengan makan wenak di Ra Cha (resto makanan Thailand).
Foto yang ditampilkan adalah foto diujung hari aja, lengkapnya perjalanan kami akan di simpan di media yang lebih mumpuni, facebox misalnya, nanti. Hehe...hari ini Adinda Melodie keren pisan uy! Jadi teman perjalanan, teman liburan yang tabah! Juga mau memaksakan diri ngikutin cara pacarnya bersenang-senang!
Makasi ya d, Hayoo semangat belajar buat UTS-nya d!
_adw
*Minggu depan kita jalan-santai kemana ya? ;p