Tuesday, January 31, 2006

mendukung

setahun lalu, saya sempat menulis tentang mendukung, karena waktu itu saya sedang berkutat dengan dukung-mendukung calon ketua himpunan di hmgm. saya menulis, mendukung adalah percaya, mendukung adalah yakin, dan mendukung adalah memilih. kenapa saya mencoba melihat mendukung dari beberapa sudut pandang? karena, saya mendapati banyak ragam pemahaman tentang mendukung. banyak diatara teman saya yang mengartikan mendukung adalah bilang iya, mempercayakan tanggungjawab dan kepentingan bersama, kemudian siap menikmati hasil dukungan itu, dilayani. namun tidak sedikit dari jumlah yang menyatakan mendukung itu menunjukkan bukti dukungannya, tidak hanya memberikan suara pada pemilihan umum ketua hmgm waktu itu, namun ikut menemani perjalanan hmgm selama setahun penuh. chiirs mate!

dari perjalanan setahun itu, tentu banyak cerita banyak kisah yang mengendap menjadi sejarah. pahit manis, bodoh cerdas, marah tawa, dan makna atau sampah yang didapat tentu tidak bisa dibantah siapapun, perjalanan kehidupan satu tahun. sampai menulis halaman ini, saya masih belum memiliki alasan yang bisa membuat saya bilang iya, atau tidak atas dukungan yang saya terima untuk sesuatu yang baru.

permasalahannya tidak selesai di ingin atau tidak ingin. tidak juga selesai di mau atau tidak mau. saya pikir, siapapun, yang sempat diberi kesempatan menyadari suatu kondisi yang ia baca sebagai suatu kondisi yang tidak mudah. kemudian, ia menyadari bahwa ia memang bisa membantu memberi perubahan, delta, yang diharapkan ke arah yang lebih baik. kenapa anda bisa bilang kondisi sekarang bukan merupakan kondisi yang baik? silakan tanyakan kepada lebih banyak orang tentang kondisi sekarang. hanya satu orang yang saya temui dari lebih 20 orang, menyatakan kondisi sekarang adalah kondisi yang baik. pada awalnya saya curiga, kenapa teman-teman saya sekecewa itu pada kondisi sekarang, kenapa dalam kata-katanya tidak ada respek, percaya, semangat, bahkan harapan. kenapa komunikasi yang sederhana itu tidak terjadi, yang dipimpin merasa diarahkan dilayani, yang memimpin merasa dibantu. kemudian kepercayaan itu tidak tumbuh, bahkan mati.

timbulnya harapan dan kepercayaan adalah suatu yang bagus. artinya, di benak masing-masing masih ada kesiapan dan keinginan mengalamani, mendiami, dan memiliki kondisi yang baik itu. setelah adanya landasan ideologi itu, kemudian kita masuk wilayah nyata yang lebih mengarah ke teknis pelaksananaan, bagaimana menerjemahkan kata-kata, impian dan harapan itu, jadi bangga, jadi tawa, jadi cerita yang layak diingat selamanya. hal ini menjadi tidak mudah karena tidak semua pemikiran ideal itu lahir dari sosok ideal. teman saya sempat mengingatkan, jangan sampai sosok yang tidak ideal membatasi lahirnya ide yang ideal. garis terakhirnya adalah peran serta. bagaimana menerjemahkan "gw dukung lo!" itu menjadi "ya gw bantun ini, ini nomor gw, lo bisa kontak kapan aja, dan ini sedikit uang untuk niat baik kita bareng-bareng, nanti gw ajak ngobrol si a, kalo bagian itu biar gw yang urus, kita bisa pake ini dulu, punya bokap tapi..." yang saya ingin dengar adalah kata-kata itu.

terimakasih untuk masih berharap.
terimakasih untuk percaya.
dan saya tunggu peran sertanya, sesederhana mungkin, setulus mungkin.

andi m adiwiarta

Monday, January 23, 2006

oleh-oleh

saya mengenal kata itu ketika kecil, bapak saya suka belanja ke pasar, membeli bahan-bahan kerupuk. jika saya tidak ikut, dipastikan ada oleh-oleh yang saya peroleh. kemudian saya masuk sd, kelas dua atau kelas tiga gituh, saya dikenalkan dengan buah tangan. yang terlihat sangat sibuk dengan oleh-oleh adalah mereka yang pulang beribadah dari tanah suci. semua yang berbau arab, pasti seru buat dijadikan oleh-oleh. untuk tetangga, keluarga, teman, dan pak rt atau pengurus desa.

tiga hari lagi saya pulang, setelah dibuat daftar oleh-oleh, ada sekitar 80 oleh-oleh yang harus saya bawa, untuk orang-orang istimewa dalam hidup saya. beuh! kayak pulang berhaji ya. tapi dapet ide seru dari temen, "lo cari aja botol kosong, isi udara canberra, kasi tulisan, beres!" wah brialian tuh, rumusnya sih gampang sigma n+pakaian+allgear+buku kurang dari samadengan 20 kg, dengan n=oleh-oleh.

yang lucu lagi, dari 80 orang itu, 76 persennya perempuan!

Friday, January 20, 2006

jumatan seru!

saya jadi ingin menuliskannya.
tadi siang tu jumatan terakhir saya di canberra, di benua ini juga deh. saya inginnya jumatan di mesjid raya canberra, tapi karena mau terus nonton konser australian youth orchestra di old parliament house yang deket kampus, ya jadinya saya putusin untuk jumatan di anuma (anu moslem association), di dalam kampus. kebetulan saya diminta adzan, baiklah saya adzan, keliatannya kebanyakan jamaah orang indonesia. tapi khotbahnya pake bahasa inggris tetep. saya coba perhatikan khutbahnya, ngebahas leadership. ya komparatif studi gitu deh, antara pemimpin-pemimpin di dunia. yang seru adalah mengutip dari mana-mana ni khutbah. bible, buku karangan doktor astronomi princeton, sama al-quran. jadi seru juga mencomot sana-sini. maksud hati mencoba jernih mungkin ya(?). tapi kenapa saya jadi lebih mudah menerimanya, dibanding jika hanya mengutip al-quran?hmm...

saya pikir-pikir yang ditekankan di khutbah itu juga hasil penelitian dari buku yang mengurutkan pemimpin dalam sejarah tersebut. 3 besar urutannya muhammad saw, newton, jesus. alasannya, muhammad tidak hanya sukses sebagai pemimpin agama serta kejelasan ajarannya, tapi juga mempraktekan, dan kejelasan sejarah pribadinya. yang ketiga dinilai berhasil mengenalkan christianity, tapi tidak berhasil mendapat banyak pengikut yang mengerti ajarannya(versi yang di bawa jesus waktu itu).

karena di khutbah jum'at tidak ada aturan untuk membolehkan dialog, jadinya makmum(sidang jum'at) hanya mendengarkan dan menyimpan pertanyaanya, kalo masih tertarik, tanya saja sama google.

wallohu a'lamu bisshawab
!

Saturday, January 07, 2006

belajar geofisika (2)

kalo saya diminta menjelaskan tentang geofisika secara sederhana, maka jawabannya seperti ini:
apa geofisika?
geofisika adalah ilmu yang mempelajari bumi dengan penjelasan fisika dan matematika.
untuk menjelaskan struktur dan kondisi di bawah permukaan tanah, geofisika menggunakan gelombang suara, gelombang seismik, magnet, listrik, bor, dan nuklir. gangguan yang diberikan ke alam, tentu akan mengakibatkan respons, nah dari respons inilah kita, manusia, bisa mempelajari kondisi bawah permukaan tanah itu seperti apa.

yang saya suka dari geofisika?
banyak gambarnya, penuh warna, dan kalo udah dibuat 3dimensi atau 4dimensi, wah udah lupa deh matematikanya. warna disini digunakan untuk membedakan, karena beda dengan arsitektur misalkan yang menggunakan warna karena memang benda itu sendiri. geofisika menggunakan warna untuk membedakan nilai yang di dapat dari respons alam tadi.

geofisika di indonesia?
secara lembaga diwakili oleh bmg, badan meteorologi dan geofisika. badan ini yang mengelola seismogram dan alat geofisika lain yang digunakan untuk mengetahui kondisi alam indonesia. terutama untuk keperluan eksplorasi bukan untuk eksploitasi. banyak tuh perusahaan yang gerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam indonesia, semisal emas, perak, gas, minyak dll, cara yang mereka gunakan diantaranya ya metoda geofisika. banyak sudah ilmuwan geofisika indonesia, banyak juga doktor lulusan luar negeri dan universitas top dunia, beberapa diantaranya ada yang profesor. secara mudahnya sih beliau-beliau ini bisa dibedakan, ada yang meneliti untuk kepentingan komersil dan ada yang untuk ilmu pengetahuan saja.
banyak diantara peneliti itu yang bilang karena dana riset di indonesia tidak banyak, dan penghargaan terhadap itu juga tidak jelas, maka banyak yang lebih giat meneliti untuk kepentingan perusahaan, karena dananya lebih jelas dan tentu apreasiasinya lebih jelas juga. meskipun demikian, banyak juga kok peneliti kita yang dapat dana internasional untuk meneliti.

kalau ditanya hukum ,ekonomi, politik, dan ilmu sosial lainnya (?) banyak tentu nama yang keluar tapi kalau ditanya, geofisika indonesia siapa? agak berat jawabnya masyarakat awam, karena memang isunya agak jauh dari keseharian kebanyakan masyarakat. padahal gempa adalah wilayah kerja geofisika, dan indonesia potensi gempanya sangat tinggi.

four corner

four corner adalah judul buku perjalanannya kira salak, yang ia tulis tahun 2001. kira ialah perempuan amerika yang menceritakan betapa ia menikmati berjalan-jalan. ia tidak hanya menceritakan perjalannya ke papuanewguinea selama tiga bulan sendirian (di promosiinya gitu), ia juga menjelaskan bagaimana gadis 13 tahun berusaha menjawab angannya. ini penting.

meski buku ini menjadi semacam a kind of, looks like buku perjalanan yang lain, terlepas dari ulah editor atau kejaran penerbit, menurut saya kira salak telah berhasil menyematkan kesan pribadinya dalam catatan perjalanan ini. bagian terbaik yang saya suka dari buku ini adalah ketika kira mencoba menjelaskan betapa ia mensyukuri punya angan dan berusaha menjawabnya. sementara saya seperti sedang mendefinisikan satu-satu angan saya, dan memilah-milah mana yang benar angan mana yang hanya ledakan emosi saja.

masa-masa kritis tiap orang tentunya datang dan lewat dengan cara yang berbeda dengan penyelesaian yang unik pula. yang saya ingat tidak banyak ternyata, tentang apa yang pernah saya angankan, bahkan angan lama sepertinya tidak banyak yang jadi nyata. tapi angan baru yang secara alami minta dijawab kadang hanya jadi penjelasan 'lelah' yang tidak bisa dipungkiri atas agan lama. apakah yang terakhir ini tetap angan? atau sekali lagi, hanya berusaha 'selamat' dalam perspektif yang selalu saja relatif.

'selamat' bagi kita semua yag telah melawatinya, dan 'sukses' untuk perjalanan yang akan datang. ;p

_andi walker...