Monday, September 28, 2009

Namanya Juga Lebaran (ver.2009)

Selamat bekerja kembali untuk para mudik-ers yang telah kembali ke meja masing-masing. Semoga pekerjaannya tambah menyenangkan, tambah semangat bekerja dan hasilnya tambah memuaskan. Semalam sampai dari Bandung ke Jakarta. Di tol, karena sepi sendiri saya coba cari frekuensi radio yang ketangkap. Elshinta Jakarta 90.00 fm jadi teman setelah lewat Purwakarta.

Salah seorang anggota DPR-RI KomisiV, salah satu direktur Dephub, dan beberapa penelpon, dipandu penyiar menghasilkan banyak menarik mengenai Mudik 2009 ini. Paling tidak yang perlu saya tulis disini untuk di-ingat-ingat dan mungkin di buka lagi di Namanya juga Lebaran (ver.2010) -may Allah let us touch next one-.

1. Jumlah Korban:
"Jumlah kejadian kecelakaan tahun ini naik 9 persen. Kemudian jumlah luka berat naik 6 persen. Jumlah luka ringan juga naik 49 persen. Dan jumlah korban secara total naik 30 persen,” ujar Menhub di Solo, Minggu, 27 September 2009.
Selanjutnya, dia menyebutkan, jumlah korban yang meninggal dunia mencapai 276 orang. kemudian jumlah korban terdapat 4.018. Sedangkan untuk korban luka ringan mencapai 1.397 orang dan luka berat mencapai 637 orang." Menhub, 28 September 2009.

2. Masalah Sekitar Mudik
a. Sistem Transportasi Nasional (Darat, Laut, Udara) --> Dephub
b. Penetapan hari Ied Fitri lebih cepat, penetapan waktu libur --> MUI & Pemerintah
c. Keluarga Berencana --> Pemerintah
d. Peraturan dan Hukum penggunaan kendaraan (Darat, Laut, Udara) --> Polisi
e. Kesadaran Masyarakat tentang transportasi --> Masyarakat
f. Jumlah kendaraan --> Deperin & Depdag & Pajak
g. Urbanisasi --> Pemkot dan Depnaker

Sebagai anggota masyarakat biasa, tidak punya wewenang menyangkut masalah transportasi, dan males nyari-nyari juga, poin (e) lah yang perlu di perdalam. Cari, unduh, dan baca dan amalkan Undang-Undang Trasportasi no.22 tahun 2009.

3. Secara pribadi, saya harus mengucapkan terimakasih kepada Polisi yang sangat membantu ketika kami ikut arus balik.

_adiwiarta
berperan seadanya sebagai warga negara, doa untuk yang meninggal, semangat untuk yang ditinggalkan, may the force (always) be with us.

Thursday, September 17, 2009

Merencanakan Liburan

Setelah menikah, kami belum sempat menghabiskan waktu secara serius untuk berlibur. Kemudian istri hamil (WAW!), trimester pertama harus jaga kondisi dan mengurangi jalan-jalan. Katakanlah sampai melahirkan harus terus seperti itu. Kemudian di tambah waktu minimal 1 tahun untuk memastikan sang bayi bisa diajak liburan. Berarti dalam 1,5 tahun ini hanya saat yang tepat untuk merencanakan, memilih, membaca sebaiknya berlibur kemana.

Disisi lain, kuliah di Salemba yang meminta waktu Jumat-Sabtu membuat sebenarnya tidak ada weekend yang free. Kecuali ambil 2 kali bolos satu semester. Katankalah kuliah beres 4 semester atau 2 tahun, dengan hasil tambahnya ilmu, tambah gelar, tambah pengalamana kerja, jadi siap 'berlibur' sambil 'bekerja'.

Jadi kalau dilihat dari tata waktu, Tuhan memang memberi hadiah waktu terbaik bagi kami untuk belanjar dulu hal mendasar yang paling penting pada topik ini, keluarga.

Selain penyegaran pikiran dan perasaan, liburan juga diharapkan memberi inspirasi, an insight yang baru dan bisa berguna buat hidup.

Liburan di rumah, sambil baca koleksi buku sastra yang hanya dibeli belum sempat dibaca.

_adiwiarta
*happy ;)