Saturday, December 30, 2006

Isi Tas

kebagian pe er dari dimas. katanya, apa aja isi tas saya. baiklah-baiklah...

tapi maaf, tak ada gambar, secara tak ada alat memindahkan gambar, menyusul deh.

tas yang sekarang di pake, tas punggung,w arn item, ada 3 kompartemen:
kompartemen paling gede, ada ruang buat laptop. meski cuman kepake kalo bawain laptop temen atw laptop odie. sekarang si ruangan ini di isi dua buku dan beberapa lembar kertas.
buku yang baru selesai di baca detik-detik yang menentukan dari pak habibie, dan buku menembus batas tradisi-nya cak noer (alm). isi yang lain kertas-kertas isinya curat-coret aja. kompartemen ini juga memuat sepasang kaos kaki hehe.

kompartemen kedua, isinya hardisk-pinky di dalam box lock-and-lock
kompartemen ketiga, ada saku-saku kecilnya, batre hp-cadangan, isinya pass-port, kartu rumahsakit, kalung-kalung odie, (yang nitip kemana ini?)...

demikianlah isi tas saya yang sekarang digunakan.

pernah ada cuplikan seru di depan atm mandiri depan (area lfm)...waktu itu, saya masih pake tas selempang warna hijau army yang dibuat dari blankar ospek hmgm 2003 (ketika saya jadi staf danlap). tali-nya diambil dari talit as rusty punya dedy (tas ini ikut ke 3676)...jadi tas ijo ini lebih customized dari punya dimas hehe, lebih bersejarah lah materialnya...jarak tempunya juga pernah dibawa jalan-jalan 2*7500 km hehe, pokoknya gw menang deh mas!

balik lagi ke tas, waktu ngobrol di depan atm itu:

"coba kita tukeran tas sekarang, terus boleh liat isinya masing-masing, pasti ga maw kenal saya lagi..."
"emang apaan isinya?"
"haha..."

bocoran:
1. alat mandi
2. pisau belati
3. ...
4. ...

pokoknya, kalo yang diajak ngobrol waktu itu beneran nekat tukeran tas dan buka-buka tas ijo itu, currently i've had lost one friend...

thanks god dia tidak segila saya heuheu...

_adw
*next pe-er goes to ikram, odie, and sawung

Wednesday, December 27, 2006

women by man

to whom it may concern... ;p


Woman are made from the ribs of men,
Not from his head to top him,
Or from his feet to be stepped upon.
But from his side to be close to him,
Beneath his arm to be protected by him,
Near his heart to be loved by him.

by anonymous

_adw

di depan aula barat

rencanya datang rapat jam 10 di pib, bergegas beres-beres dengan sedikit beringas dan canda-canda seadanya dengan anak lab. terus berjalan ke salatan, nah ada ibu ini. seorang teman yang tengah hamil 8 bulan. keputusannya untuk menikah muda dua tahun lalu tentu saja selalu mengundang pertanyaan.

aha, kenapa tak saya tanya saja kenapa? dan waw! si calon ibu muda ini sangat terbuka, ia bercerita. dengan gaya yang blak-blakan, tapi entah kenapa terasa begitu semangat, membuka cerita 'kenapa'?

apa saja yang dihadapi manusia muda musilim di indonesia ketika memutuskan untuk menikah muda? seprtinya ada 3 pihak utama yang perlu mendapat penjelasan:
1. diri sendiri
2. orang tua
3. lingkungan

urutan menunjukkan prioritas, karena memang dengan beres nomor pertama kedua insyaallah mudah, selanjutnya demikian.

jadi, gimana ndi?

_adw

Monday, December 25, 2006

tante, mum, loe, gw, cuy

ya begitulah dia dipanggil.

oleh dirinya sendiri, saya atau oleh anaknya. tiga hari sudah, berpetualang bersama di kota ini. diselipi pundung-bete-marah sanga anak. si tante tetap menunjukkan kelasnya. sebagai ibu-ibu dengan rentang pemahaman yang banyak untuk mengendalikan emosi/suasana obrolan.

she's charming and smart.

banyak yang ia ceritakan, jika berpikir lebih berat, banyak yang ia titipkan. di penghujung becandaanya, ia memberikan sebuah buku:

Detik-detik yang Menentukan
Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi

Bacharuddin Jusuf Habibie

Penerbit: THC mandiri 550+xii halaman


untuk saya baca, dan untuk kenang-kenangan katanya. mengenang apa ya?
bersama buku itu, ia menyelipkan kartu namanya.

_adw
thank you tante!

Saturday, December 23, 2006

semilir

dibisikinya lagi
untuk kesekian kali

ingin sekali berpuisi
untuk sekadar meremah cercah nostalgi

dibawah dentuman api
yang menyeret serta merta ini diri
entah ke pelataran altar yang mana?

hanya ingin sendiri di ini pagi
karena teman ternyata tak bisa juga mengerti
kenapa dia akhirnya harus berjarak
berwaktu

ingin lagi ini sedih tetap disini
sebagai teman yang kerap terlelap
bersama barisan sepi angin dan rekahan tipis
yang merekah bersama dingin itu tadi
kurebahkan kesendirian ini
kuterlentang dalam hati masih ingin berdiri
ketika mata menerobos tiang-tiang langit
bersedu hanya untuk diberi sekat waktu
di sela sela gerimis yang maha khuysuk

kubacakan untuk kalian sair sedih ini
yang terdiam setelah sepi
yang enggan meleleh hanya oleh secercah api
untuk sendirinya beterbangan berkejaran
untuk sedarinya bermesraan bersahutan

seperti alur alam yang lirih terus merintih
di sela sela gerimis yang lirih.

_adw

Friday, December 22, 2006

langkah pertama

"liat aja, gw akan berhenti merokok, bukan buat lu, buat dia, atau buat yang lain. ini buat diri gw sendiri"

untuk yang ingin berhenti merokok, baik permanen maupun temporer, bisa mengikuti langkah berikut:

1. nonton felm the insider mirip beautifull mind dan cinderella man. perhatikan dengan cermat dialog "ambil dosis".

2. untuk yang suka 234 coba beli jarum coklat, tutupnya dibuka, biarkan udara masuk dan mengurangi rasa-nya. lalu hisap-lah rokok jarcok tersebut, rasa-nya cukup membuat saya ill-fill dengan rasa rokok. untuk penggemar rokok filter, silakan cari resep sendiri, filter's for medioker! haha

3. dengarkan orang yang berusaha bilang, berhenti merokok.

4. berhenti lah mencari-cari alasan, save the energy for something usefull and meanfull

referensi masalah rokok:
http://en.wikipedia.org/wiki/Tobacco
http://www.healthy-heart-guide.com/cigarette-smoking-health-effects.html
http://news.bbc.co.uk/1/hi/health/583722.stm
http://www.cdc.gov/tobacco/research_data/health_consequences/mortali.htm
http://www.hartford-hwp.com/archives/54b/092.html

_adw
*so r u reasonable enough? i try to be...

9 naga

entah kenapa, akhir minggu ini mengalir seperti terlalu cepat. diisi dengan uas, pembicaraan rutin dengan teman lab. dan banyaknya dihabiskan dengan morninlite. humpf...serpertiny ada yang kurang enak dengan teman main. sepertinya ada kata-kata yang lebih ingin disimpan daripada di umbar seperti seharusnya. sepertinya ada ungkapan yang memilih untuk tidak dikeluarkan. humpfh! i hate this situation.

mana lagi tawa canda itu. mana lagi sumpah serapah itu.

entah kenapa minggu ini diawali dengan pertemuan aneh dengan 9 naga. hari senin, seorang ibu dari jauh tiba-tiba saja menyukai alunan shera untuk sembilan naga, pulang ke hatimu. sang anak yang manja-nya kelewat batas, terus saja menderaikan airmata ketika sang ibu telah pulang ke rumahnya nun jauh disana. dengan kata sederhana: mama kangen adek.

hujan yang kadang rapat, namun seringnya hanya membasahi kaca depan seadanya menemani perjalanan kami mencari vcd dan cd 9 naga. sudah saja malam itu berakhir, meski masih dengan sedu sedan yang sama ketika malam akan dimulai. di ujung malam, di komputer ini, di dekstop tepatnya, ada tulisan 9.naga.avi. klik saja langsung. benar-benar subuh itu rudi soejarwo berhasil membuat saya menyetujui buah pikirannya.

"bang, ketika 13 taun lalu pertama kali kita bunuh orang, gw ngerasa, ada bagian diri gw juga yang mati.."

ya, setiap satu urusan yang memaksa hati ini mengiyakan, maka saat itu juga ada bagian hati ini memilih mati.

_adw
what kind of nasuha that i need?

Wednesday, December 13, 2006

rabu 13 desember 2006

% wireless fidelity bandung supermall
% ground floor

% 13-23 desember 2006

a=mekanika sesar --> plot stres, strain, dan hubungan keduanya
b=manajemen industri --> tulis peluang bisnis dream of indonesia, seperti studi c=kelayakan
d=neotektonik+mikrotektonik --> temui mb tina and deicekaye
e=metode seismik --> ketemu deicekaye dan buka ppt u/ tgl 20
f=simulasi --> lari....

if a:f:A
display 'horay!'
else
display 'ups!'
ends

g=goal ipk >= 2.8
h=ielts >= 6.5

if g:h:ok
display 'ready for the jouney!'
else
display 'hipmi, kadin, asperindo, rei, here i come!'

%program end

Monday, December 11, 2006

dengan kata-kata

angka 1.21 di kanan bawah layar.

saya masih di bandung, lebih tepatnya, baru sampai bandung dari ciamis.

kemudian runutan masalah itu bermunculan.

1. himpunan. bagaimana pemilu raya hmgm yang nihil pendaftar? basket tim merah muda? lpj bp? temu alumni? ngobrol nanti jam 5 sore.

2. kampus. "tau nggak ndi, gw jadi skeptis..." nah loh apa lagi ini? yang saya ingin dengar dari saska, izul, ivan-sugi, dan yang lain. 2002 or more, please...

3. lab. udah ada air minum sekarang. mulai mengerti dengan beberapa daftar kerjaan tugas akhir. minimal program ray tracing nya sudah ada (yang mengerjakan ;p).

4. adinda. sms, email, comment on blog, voice mail, what else? hmm...thx y d

5. doi. rapat nanti jam 7 malam.

6. kuliah. beresin laporan praktikum. ke mb tina di geologi. belajar bwt uas.

7...

_adw
*what else?

Wednesday, December 06, 2006

ritme

karena saya awam dengan musik, maka definisi ritme, rithm, yang banyak digunakan di bidang musik baru saya definisikan sebagai unsur penting keseharian. siklus, alur, runutan, adalah sekumpulan ungkapan kata yang seprtinya berusaha menjelaskan makna yang sama.

ritme hidup. demikian pilihan kata yang menurut saya sedang mencecar benak ini di beberapa hari terakhir. cobaan-ujian, yang selalu datang dalam keseharian menunjukkan bahwa manusia selalu ada dalam 'bahaya'. diuji untuk dilihat kualitasnya. penyelesaian soal ujian yang diberikan pada manusia tiap hari adalah ukuran kualitas manusia itu.

entah kenapa dua kali hari senin dalam dua minggu ini saya memaksakan diri membeli majalan tempo edisi terbaru. edisi mahasiswa. isinya beragam, menjelaskan banyak permasalahan bangsa ini. banyak menuliskan betapa-begini-betapa-begitu masyarakat indonesia. kemudian muncul rasa 'saya harus jadi bagian solusi, bagian penyelesaian masalah bangsa ini, masalah masyarakat ini'. getir, melihat angka-angka rupiah, indeks ini-itu yang berputar-putar, naik turun. di korupsi, di bohongkan.

kemudian muncul pertanyaan. berapa banyak orang seperti saya? berapa banyak anak muda usia 22 yang memiliki kegetiran yang mirip, memiliki keinginan yang mirip, memiliki dendam yang demikian panas. kemudian mereka tidak bisa memberikan apa-apa, tidak mengubah apa-apa. karena kurang cerdas membaca dan memahami keadaan dan kebenaran.

berpikir makro dan memposisikan diri seolah-olah bisa langsung mengakses kebijakan publik adalah naif bagi saya. meski saya selalu naif dalam hal ini.

berpikir untuk menyelesaikan tugas, atau laporan praktikum, atau sekadar membaca-baca bahan ujian akhir nanti sepertinya akan lebih bermanfaat dalam tujuh bulan ke depan. persiapan menyelesaikan masa studi di kampus ini. karena jika dalam tujuh bulan ini saya tidak menyelesaikan bagian ini dalam hidup saya, saya tidak akan kemana-mana, saya tidak akan bisa benar-benar mengakses kebijakan publik. saya tetap bergulat di permasalahan yang sama, pemrasalahn kurikulum yang dibuat di kondisi lingkungan akademik yang katanya berbudaya riset namun lebih masif sebagai budaya proyek industri.

beberapa hari lalu, lembaga ilmu pengetahuan indonesia, mengeluarkan indeks penelitian indonesia 2006. di dalamnya tentu ada sebarisan angka yang menjadi indikator untuk mengukur siapa yang meneliti, siapa yang mroyek, siapa yang hanya bersembunyi dibalik sebuah struktur akdemik itb (diantaranya, serta banyak universitas lain).

ritme hidup ini terasa kurang sehat. dengan pembagian waktu yang kurang bedaya guna. dari 24 jam hari kemarin saja, hanya berapa jam yang digunakan untuk mendapatkan pemahaman lebih tentang materi tugas yang harus saya selesaikan.

adalah melewati ini dengan senyum kemenangan dan pemahaman yang lengkap adalah cara saya untuk menang. naik kelas, untuk selanjutnya menjadi sebenar-benar solusi permasalahan banyak orang. setelah permasalahan saya sendiri selesai adanya.

kemudian jadi pragmatis, kemudian jadi oportunis. tak hanya sejauh itu saya memilih jika pengertian sebelumnya tentang kata-kata itu telah saya alami. makanya, sekarang, saya hanya sedang ingin mengamat-amati, membaca, menulis, di sela-sela yang sempit timbunan permasalahan kuliah yang harusnya saya selesaikan setahun lalu.

tapi baiklah, hanya yang mengeluh layak di seret sejauh perubahan itu melibatkannya. atau saya memang tidak harus dan tidak layak terlibat?

kemudian cerita hidup ini terus bergerak, maju. dengan ritme khas usia 22 tahun di negara sedang berkembang.

_andi m adiwiarta