Menang Pemilu
Suatu ketika, di wilayah NKRI terselenggara pemilu. Tidak banyak, pemilih sekitar 1700 orang saja. Sedari awal, akan ada dua kemungkinan: menang/kalah, memilih/tidak memilih, mendukung/tidak mendukung (dalam hal ini oposan juga pendukung), masa kepemimpinan/kekuasaan yang bagus/jelek.
Tujuan tercapai/meleset, happy/unhappy, kondisi lebih baik/biasa saja, gagasan menjadi kenyataan/wacana. Coba, jika dalam kondisi menang, tentu akan segera membuka halaman pertanyaan:
1. Ngapain nih sekarang?
2. Apa saja yang perlu?
3. Batasan waktu?
4. Siapa yang bertanggungjawab?
5. Sukses pada masa kepemimpinan/kekuasaan ini adalah:
6. Strategi sukses?
7. How to?
Ketujuh pertanyaan standar itu berdsandar pada gagasan, keinginan, kemampuan dan kemenangan yang semuanya harusnya sudah di tangan. Tinggal sekarang bagaimana memulai dan bagaimana mengakhiri. Setelah diantaranya berbuat sebaik-baiknya.
Menang! atau Menang?
_adw
Tujuan tercapai/meleset, happy/unhappy, kondisi lebih baik/biasa saja, gagasan menjadi kenyataan/wacana. Coba, jika dalam kondisi menang, tentu akan segera membuka halaman pertanyaan:
1. Ngapain nih sekarang?
2. Apa saja yang perlu?
3. Batasan waktu?
4. Siapa yang bertanggungjawab?
5. Sukses pada masa kepemimpinan/kekuasaan ini adalah:
6. Strategi sukses?
7. How to?
Ketujuh pertanyaan standar itu berdsandar pada gagasan, keinginan, kemampuan dan kemenangan yang semuanya harusnya sudah di tangan. Tinggal sekarang bagaimana memulai dan bagaimana mengakhiri. Setelah diantaranya berbuat sebaik-baiknya.
Menang! atau Menang?
_adw