Friday, February 03, 2006

memutuskan

memutuskan adalah batas. antara ya dan tidak, antara dua esensi yang berbeda. tapi, ada juga memutuskan yang berada diantaranya. bisa tidak dua-duanya, atau ya dua-duanya. memutuskan adalah ritual yang baiknya disadari penuh. dibuat dengan peritimbangan yang lengkap dan utuh. bagi saya, ini juga ajang mengukur diri. sudah sekaya apa referensi yang saya miliki? sudah semanusia apakah saya? seberapa pahamkah saya? dan pertanyaan-pertanyaan serupa.

apakah setelah diputuskan bisa ditarik lagi (diubah)? tentu bisa, dan artinya itu kelahiran keputusan baru.
apakah suatu keputusan lahir untuk mengakhiri peran keputusan yang lain (yang sebelumnya)?

yang patut dipelajari adalah belajar memutuskan dengan didasari kesadaran, dan terutama kesiapan menerima resiko dari keputusan tersebut. yang saya pahami, keputusan yang sehat lahir tanpa adanya ketakutan-ketakutan. tanpa adanya khawatir. tanpa adanya niat yang tidak tulus.

emosi dan ego, akan menjadi sangat dominan ketika keputusan harus dibuat. rasiopun bukan jaminan akan adanya keputusan yang jernih.

dan kata terakhirnya, "dan gw udah mutusin".
hm...

4 komentarnya:

Blogger Trian Hendro A. bilang...

jadi, maksud memutuskan ini apakah berarti yang "itu" ndi..

8:53 am  
Anonymous Anonymous bilang...

dan kata terakhirnya,
"ya udah, kita putus aja"

benx
"si anonymous"

=D

6:32 pm  
Blogger adiwiarta bilang...

untuk trian:
perempuan itu disayangi, bukan diputuskan.

untuk pak ben:
itu tangah percakapan, akhirnya, biasanya adalah do'a.
:'semoga yang terbaik yang kita dapatkan!'(berd'a sekalian ngeledek hehe)

3:54 am  
Blogger adiwiarta bilang...

untuk trian:
perempuan itu disayangi, bukan diputuskan.

untuk pak ben:
itu tangah percakapan, akhirnya, biasanya adalah do'a.
:'semoga yang terbaik yang kita dapatkan!'(berd'a sekalian ngeledek hehe)

3:54 am  

Post a Comment

<< Home