setelah ini
tulisan ini tentang rencana. padahal ada yang maha perencana, bahkan ada yang maha menentukan.
di tulisan-tulisan sebelumnya, ada yang maha perencana di sebut-sebut. nah ternyata setelah dipikir lagi, diulang lagi, di benamkan lagi, ternyata memang pertanyaan bis itu bener banged tuh, bis itu pa lagi? karena memang rencananya mentok disitu. yang tidak lucu adalah kehilangan visi. mungkin ada visi baru setelah sampai di terminal itu, tapi yang jelas nampak adalah visi dan rencana yang telah sedemikian berkurang karakter pribadinya, apakah ini baik? atau ini manusiawi, atau ini apa?
kepercayaan yang besar kepada sosok setengah yang lain menjadikan banyak pertimbangan yang bersifat menunggu jawaban, tidak ditentukan sendiri, nah entah lagi ini pertanda baik atau bagaimana.
yang selalu membuat tenang adalah ketika ada semacam percaya dan yakin, bahwa yang saya alami dan saya dapatkan adalah yang terbaik untuk saya yang direncankan yang maha perencana.
sepertinya saya wajar jika berdoa:
ya perencana, saya memohon rencana terbaikmu itu mudah hamba mengerti
ya pemilik, jadikan saya dan setengah yang lain menjadi umat yang pandai bersukur
ya pemilik, jadikan saya seperti inginmu, sebagai umat hamba jika boleh memohon, jadikan setengah yang lain menjalani rencana terbaik yang kau miliki. jika bersama hamba adalah rencana terbaikmu maka tunjukilah jalan yang tenang terang mendekatmu dengan cara ini.
jadikan satu nanti sebagai umat terbaikmu, dalam rencanamu, pemilik. aamiin
di tulisan-tulisan sebelumnya, ada yang maha perencana di sebut-sebut. nah ternyata setelah dipikir lagi, diulang lagi, di benamkan lagi, ternyata memang pertanyaan bis itu bener banged tuh, bis itu pa lagi? karena memang rencananya mentok disitu. yang tidak lucu adalah kehilangan visi. mungkin ada visi baru setelah sampai di terminal itu, tapi yang jelas nampak adalah visi dan rencana yang telah sedemikian berkurang karakter pribadinya, apakah ini baik? atau ini manusiawi, atau ini apa?
kepercayaan yang besar kepada sosok setengah yang lain menjadikan banyak pertimbangan yang bersifat menunggu jawaban, tidak ditentukan sendiri, nah entah lagi ini pertanda baik atau bagaimana.
yang selalu membuat tenang adalah ketika ada semacam percaya dan yakin, bahwa yang saya alami dan saya dapatkan adalah yang terbaik untuk saya yang direncankan yang maha perencana.
sepertinya saya wajar jika berdoa:
ya perencana, saya memohon rencana terbaikmu itu mudah hamba mengerti
ya pemilik, jadikan saya dan setengah yang lain menjadi umat yang pandai bersukur
ya pemilik, jadikan saya seperti inginmu, sebagai umat hamba jika boleh memohon, jadikan setengah yang lain menjalani rencana terbaik yang kau miliki. jika bersama hamba adalah rencana terbaikmu maka tunjukilah jalan yang tenang terang mendekatmu dengan cara ini.
jadikan satu nanti sebagai umat terbaikmu, dalam rencanamu, pemilik. aamiin