Friday, March 10, 2006

KLARIFIKASI

Dengan surat ini saya bermaksud menyampaikan permohonan maaf saya kepada semua teman-teman mahasiswa ITB yang telah mendukung saya menjadi Calon Presiden KM ITB 2006/2007. Hal tersebut berkaitan dengan keputusan saya untuk Mengundurkan Diri dari Pemilu KM ITB 2006/2007. Langkah ini saya ambil dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:
1. Panpel Pemilu KM ITB 2006 tidak menunjukkan kesiapannya menyelenggarakan Pemilu. Hal tersebut ditunjukkan oleh sikap yang tidak konsisten dari Panpel, dalam hal ini Ketua Panpel Saudara Ivan Hamidi dalam memutuskan berbagai hal terutama yang berkaitan dengan Tata Cara Pemilu dan Kode Etik Calon Presiden.
2. Panpel Pemilu KM ITB 2006 tidak menunjukkan sikap yang demokratis dan independensi dalam memutuskan Tata Cara dan Kode Etik Pemilu. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak terbukanya panpel dalam menjelaskan hasil perubahan Tata Cara dan Kode Etik Pemilu. Panpel Menggunakan otoritas penuh dan menggunakannya untuk menekan Calon Presiden sesegera mungkin menandatangani Form Kesediaan Mencalonkan, atau mundur dari Pemilu.
3. Panpel Pemilu KM ITB 2006 tidak menghargai Kesepakatan 6 calon Presiden mengenai Dana Kampanye Maksimal yang boleh dikeluarkan oleh tiap-tiap Tim Capres. Hal tesebut menunjukkan sikap Panpel yang tidak Konsisten.
4. Beberapa Senator, termasuk diantaranya Ketua Kongres dan Tim Adhoc Pemilu Raya dan Pemilu Senator menunjukkan sikap yang tidak konsisten dalam penentuan Tata Cara dan Kode Etik Pemilu. Kehadirannya dalam acara Pembekalan Capres 6 Maret 2006, telah mengarahkan terjadinya pelanggaran Tata Cara dan Kode Etik Pemilu dengan mengeluarkan pernyataan mengenai dapat diubah atau tidaknya Tata Cara dan Kode Etik pemilu.
5. Adanya sikap tidak konsisten dari Capres Dwi A Nugroho mengenai kesepakatan bersama Capres mengenai Dana Maksimal Kampanye yang telah disepakati oleh 6 Capres.
Dengan beberapa pertimbangan tersebut, maka saya dengan berat hati memutuskan untuk Mundur dari Pemilu Raya KM ITB 2006/2007. Pertimbangan-pertimbangan di atas membawa kami pada pemahaman bahwa Pemilu Raya KM ITB 2006 tidak demokratis dan telah gagal dalam menjalankan amanah Konsepsi dan AD/ART KM ITB.

Bandung, 9 Maret 2006



Andi M Adiwiarta
12402007

5 komentarnya:

Blogger Trian Hendro A. bilang...

serius amat ya..

mengutip kata mbah Dur, "gitu aja koq repot".

10:19 am  
Blogger adiwiarta bilang...

karena kalo jadi presiden saya juga serius, ga tau kalo jadi mentri...;p
saya pikir pak trian serius?

2:02 pm  
Blogger ikram bilang...

Jadi biar nggak repot gimana dong? Tandatangan aja ya mestinya?

2:27 pm  
Blogger arifin bilang...

aya naon euy di kampus?
siga nu paciweuh kieu?

komo mun maraneh geus digaji nya?
jadi KaHim digaji, jadi Mentri Kabinet dapet motor, jadi Presiden bebas biaya kuliah sampai S2..

beuki we paciweuh meureun??



sumpah euy..kuring mah ngan saukur nyeri huntu.teu hayang nyeri hate =)

11:43 am  
Anonymous Anonymous bilang...

aduh ini serius...
saya dukung andi lho pdhl...
tp emang diliat aja ketauan, gak demokratis.
eh tapi beneran nih?
ehm...abis OHU saya mo daftar PSIK ah...
eh, bukankah ada yg bilang..orang2 yg chemistrynya cocok akan selalu tarik-menarik?
baru tau ITB se runyam ini...bgitu kompleks...

6:38 pm  

Post a Comment

<< Home